Dahulu kau mencintai ku..
Dahulu kau menginginkan ku..
Meskipun tak pernah ada jawab ku
Tak berniat kau tinggalkan aku..
Aku
berdiri disini, di samping pohon akasia hanya untuk melihatnya yang setiap hari
selalu duduk di bangku taman dekat rumah ku. Gadis yang dulu selalu
menggangguku, gadis yang dulu selalu membuat ku kesal, gadis yang sekarang aku
rindukan. Bella namanya, indah seindah orangnya, tapi aku terlalu bodoh
melepaskan gadis seindah dia. Padahal di luar sana sangat banyak pemuda
seumuran ku yang mengantri untuk mendapatkan cintanya.
Sekarang kau pergi menjauh..
Sekarang kau meninggalkan ku..
Disaat ku mulai mengharapkan mu..
Dan ku mohon maafkan aku..
"ka
ini lukisan terakhir yang bella bikin buat kaka, bella udah cape gini terus.
bella sadar bella ga akan bisa jadi apa yang kaka mau, maafin Bella juga karna
setiap hari selalu mengganggu kaka, membuat kaka kesal, membuat kaka marah
karna sikap bella yang terlalu fanatik mencintai kaka. Maafin bella ya ka. Kaka
simpan lukisannya ya, soalnya itu lukisan terbaik yang pernah bella buat. I'm
so sorry but I love you. Nice to meet you ka" kalimat itu masih terngiang
jelas di telinga ku, kalimat yang mengatakan bahwa dia sudah lelah mencintai
ku, karna sikap ku yang tak pernah berubah terhadanya. Jujur saat itu ada
sebuncah rasa bahagia karna gadis itu tak akan menggangguku lagi, tapi rasa itu
hilang ketika aku sadar tanpa dia dunia ku jadi sepi, senyap seperti di dunia
ini hanya aku sendiri yang tinggal.
Aku menyesal tlah membuat mu menangis
Dan biarkan memilih yang lain
Tapi jangan pernah kau dustai takdir mu
Karna itu terbaik untuk mu.
Aku sadar setelah dia pergi aku
mulai mengharapkannya datang lagi pada ku, mengganggu ku lagi, membuat aku
kesel lagi. Tapi itu hanya harapan, dia tak akan mungkin datang lagi padaku aku
sudah terlalu sering menyakitinya, membuatnya penangis pun aku pernah.Saat itu
aku sedang membaca buku di bangku taman sekolah, tiba tiba dia datang
membawakan ku satu kotak makanan dan satu botol air meneral. "sudah bella
tebak pasti kaka disini, ini ka bella bawain bekal buat kaka. Dimakan ya J "
kata bella penuh semangat. Aku meliriknya sekilas lalu fokus lagi pada buku
yang sedang aku baca
."ayo
dong ka di makan, bella kan udah susah payah bikinin buat kaka. Padahal bella
ga bisa masak hehe tapi kata mamah masakan bella ini enak loh" kata bella lagi sambil membuka kotak
bekalnya. Tapi aku masih saja diam. "Bella suapin ya ka, aaaa"
"bisa
ga sih lo gausah ganggu gue ! Percuma lo baik ke gue bikinin gue bekal percuma
gue ga akan pernah cinta sama lo !"
bentak
ku sambil melemparkan bekal buatan shilla di hadapannya. Bella terdiam, matanya
sudah berkaca kaca, hanya dengan satu kedipan pun aku yakin air mata itu akan
keluar dengan deras.
bella
tersenyum kecut menatap makanan yang sudah tertumpah di tanah
."kaka
ga suka makanannya ya ? Pasti dari bentuknnya yang ga jelas ? Yaudah deh besok
bella bikinin lagi yang lebih bagus dan lebih enak tentunya" kata bella
dengan senyum yang di paksakan. Aku sedikit tersentak melihat bella yang
seperti itu, dia gadis hebat aku akui itu.
"ga
usah ! Lagian gue suka makanannya, yang gue ga suka itu lo ! Jadi lebih baik lo
jauhin gue, ga usah sok sokan bikinin gue makanan lagi percuma mubazir, ga akan
gue makan" kata ku tajam, dan sekali lagi mata indah itu mengeluarkan air
matanya.
"maaf
yah ka, maaf banget bella jadi benalu di hidup kaka" katanya sedih,
sedikit membuat ku merasa bersalah, tapi aku tak peduli
"bagus
deh kalau lo nyadar, sekarang lebih baik gue pergi liat lo terus bikin gue
pengen muntah." kata ku lagi, sambil berjalan pergi meninggalkannya yang
sekarang sudah menangis.
Janganlah lagi kau mengingatku kembali
Aku bukanlah untuk mu
Meski ku memohon dan meminta hati mu
Jangan pernah tinggalkan dirinya untuk diriku.
Dan
sekarang dia menjadi milik orang lain, orang yang selama ini selalu menemaninya,
menghiburnya di kala bella sedih dengan semua perlakuan ku terhadapnya. Icha
sahabat kental bella, yang selalu ada buat bella di saat bella sedih atau
senang.Jujur aku tak rela, tak rela gadis itu menjadi milik orang lain, tapi
mau gimana lagi nasi sudah menjadi bubur dan tak akan mungkin bisa di rubah
lagi.Ini balasan dari tuhan untuk ku karna telah menyianyiakan orang yang
mencintai ku. Dan di saat orang itu benar benar pergi aku baru sadar bahwa aku
juga mencintainya.
"ka
Kevin ngapain disini ?" tanya seseorang membuyarkan lamunan ku. Aku
terkejut mendengar suara itu, suara yang selama ini aku rindukan.Aku membalikan
badan ku menghadap sumber suara.
"mm..
Anu gue lagi nyari mmm pulpen, yap pulpen ! tadi hilang disini" kata ku
gugup karna baru sekarang lagi aku berhadapan dengannya setelah lima bulan
lebih hanya memperhatikannya dari jarak yang tak bisa di bilang dekat.Gadis itu
-Bella- mengerutkan keningnya, aneh melihat tingkah ku yang konyol, pasti di
dipikirannya sekarang aku seperti raditya dika yang sedang memakai kostum
kambing dengan dengan mukanya yang super duper suraaam
"oh
lagi nyari pulpen, yaudah kalau gitu bella duluan ya" pamitnya sambil
menunjukan senyum khasnya yang aku rindukan selama ini. Aku hanya menganggukan
kepala dua kali, lalu dia berjalan membelakangi ku.
"bell.."
panggil ku, gadis itu membalikan badannya menghadap ku, paras cantiknya sangat
terlihat jelas, membuat ku merasakan lagi kebodohan yang benar benar tak bisa
di tolerir.
"apa
ka ?" tanya bella bingung. Aku terdiam, sebenarnya aku juga tak punya
alasan yang khusus kenapa barusan aku memanggilnya. Aku menggaruk garuk kepala
ku yang tidak gatal, sudah hampir semenit aku hanya diam.
"maafin
gue ya" akhirnya kata itulah yang terlintas di otak ku. Bella tersenyum
lagi "kaka ga salah apa apa ko, aku yang terlalu berlebihan. Maafin Bella
ya ka" katanya tulus. Aku bingung kenapa juga aku malah meminta maaf,
pasti sekarang dia berfikir kalau aku menyesal telah menyianyiakannya.
"eh
tapi jangan GR dulu loh, gue minta maaf bukan karna gue nyesel. Gue Cuma ga
enak aja dulu selalu berlaku kasar sama lo" kata ku menutupi yang
sebenarnya, senyumnya memudar seketika kepalanya ia tundukan. Aku tau pasti dia
akan menangis sebentar lagi.
"aku
udah maafin kaka ko dari dulu. Yaudah ya ka bella pergi dulu Ica udah nunggu Bella.
Oh iya lukisannya masih ada kan ? Simpen baik baik ya itu lukisan terakhir
Bella, setelah melukis itu Bella putusin buat ga akan melukis lagi"
katanya sedikit berat, lalu pergi meninggalkan ku sendiri, aku tersenyum kecut
"Dia
ga pernah berubah dari dulu sampai sekarang masih menjadi Bella yang kuat"
gumam ku.Terbukti kan ? Dia ga akan pernah lagi mampir ke dalam hati ku lagi,
karna perlakuan ku dulu terhadapnya. Perlakuan bodoh dari seorang kevin andrean
stevan
."kamu
akan menjadi wanita terindah di hati aku bell, walaupun kamu belum sempat
menjadi gadis ku J tapi percayalah aku tak akan pernah melupakan
mu."
The
End
0 komentar:
Posting Komentar